Koridor SMP Islam Simbang Wetan kini tampak lebih hidup dan berwarna. Di sepanjang dinding sekolah terpajang beragam karya tulis siswa yang menghiasi mading sekolah — mulai dari puisi, artikel pendek, opini, hingga cerita inspiratif. Kegiatan ini menjadi ruang baru bagi siswa untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan mereka melalui tulisan.
Program mading sekolah merupakan hasil kolaborasi antara guru SMP Islam Simbang Wetan, tim OSIS, dan mahasiswa Universitas Pekalongan (Unikal) yang sedang melaksanakan praktik mengajar. Tujuan kegiatan ini sederhana namun bermakna: menghadirkan wadah bagi siswa untuk menyalurkan kreativitas serta meningkatkan minat literasi di lingkungan sekolah.
Salah satu mahasiswa Unikal yang turut mendampingi kegiatan tersebut menjelaskan,
“Kegiatan ini bertujuan untuk menyalurkan ekspresi. Sebenarnya siswa memiliki banyak bakat menulis, hanya saja mereka membutuhkan wadah untuk mengekspresikan tulisan tersebut.”
Pernyataan tersebut sejalan dengan semangat para guru pembimbing yang ingin menjadikan mading bukan sekadar pajangan, melainkan media pembelajaran yang hidup. Melalui mading, siswa diajak untuk berpikir kritis, berani berpendapat, dan belajar menyampaikan gagasan secara tertulis.
Antusiasme siswa pun terlihat jelas. Banyak di antara mereka merasa bangga ketika karya tulisnya terpajang dan dibaca oleh teman-teman.
“Senang sekali tulisan saya bisa dibaca banyak orang. Jadi ingin menulis lebih sering lagi,” ujar salah satu siswa dengan penuh semangat."
Dengan hadirnya mading sekolah, SMP Islam Simbang Wetan terus meneguhkan komitmennya dalam membangun budaya literasi. Menulis kini bukan lagi sekadar tugas sekolah, melainkan sarana ekspresi diri dan pembentukan karakter bagi generasi muda yang cerdas, kreatif, dan berakhlak mulia.
Oleh: Pak Sigit