Upaya memadukan pendidikan sekolah formal dengan pondok pesantren akan menghasilkan sistem pendidikan yang lebih kuat dan lengkap. Pengembangan model pendidikan berbasis pesantren sebenarnya merupakan wujud upaya dalam memadukan keunggulan pelaksanaan sistem pendidikan di sekolah keunggulan pelaksanaan sistem pendidikan di pondok pesantren.

Hal ini sedang diparktikan oleh Yayasan Rohani Islam (YAROHIS) khusunya dilembaga pendidikan SMP Islam Simbang Wetan pada tahun pelajaran 2018/2019. dengan mengandeng para Kiyai dan Masyazih Simbang Wetan atas dasar masukan dari semua komponen sekolah mencoba membuat kurikulum perpaduan Moder dan Salafiyah. Paraktinya pada KBM Akademik para Guru dan Kiyai menyampaikan pembeljaran dengan referensi kitab-kitab salafiyah (Nahwu, Shorof, Tauhid dan Fiqih Klasik).

Diatara para Kiyai dan Masyazih yang ikut terjun langsung membidangi adalah : KH. Fauzi (Alumnus PP Tegal Rejo), KH. Mansyur (Alumnus PP. Ploso), KH. Fathurrahman (Alumnus PP Lirboyo), K. Harir Faqih (Alumnus PP. Rembang).

Dengan diterapkannya prinsip-prinsip pendidikan karakter di sekolah formal, diharapkan akan terbentuk karakter anak bangsa seperti yang dicita-citakan. Adapun ciri karakter anak yang diharapkan dapat dicapai melalui pendidikan karakter di sekolah formal antara lain: bertanggung-jawab, bergaya hidup sehat, kerja keras, percaya diri, berjiwa wirausaha, berpikir cakap (logis, kritis, kreatif, dan inovatif), mandiri, ingin tahu, cinta ilmu, sadar hak dan kewajiban, patuh pada aturan sosial, menghargai karya orang lain, sopan santun, demokratis, cinta lingkungan, nasionalis, menghargai keberagaman, dan lain-lain.

Pendidikan karakter yang diajarkan di pondok pesantren lebih terfokus untuk menanamkan jiwa religius,akhlakul hasanah, disiplin, kesederhanaan, menghormati orang yang lebih tua, dan memberikan pemahaman tentang makna hidup. Alhasil, para santri yang belajar di pondok pesantren diharapkan mempunyai karakter keagamaan yang kuat, mampu mengamalkan nilai-nilai ajaran agama dengan baik, patuh kepada orangyang patut dihormati, memiliki akhlak yang sesuai dengan ajaran Islam, serta mampu memaknai tentang kehidupan berdasarkan Alquran dan Hadist.

Jika sekolah formal berbasis pondok pesantren dikelola dengan baik, maka hasil yang akan diperoleh pun juga berkualitasbaik. LulusanSekolah Berbasis Pesantren diharapkan bisa menjadi manusia Indonesia yang handal, memiliki integritas intelektual, spiritual, dan emosional, serta berwatak plural dan multikultural, menghargai hak dan kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa demi terwujudnya masyarakat Indonesia yang madani, berkarakter, serta mampu berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.